Sunday 5 October 2014

Penjelasan Tentang Cloud Computing menurut Buku Smart City Computing

Penjelasan Tentang Cloud Computing menurut Buku Smart City Computing

Buku SmartCity Cloud Computing yang ditulis oleh I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. , Smartcity atau secara harifah berarti kota pintar merupakan suatu konsep pengembangan penerapan suatu konsep dan implementasi teknologi yg diterapkan untuk suatu wilayah, khususnya perkotaan sebagai sebuah interaksi yang kompleks diantara berbagai sistem yang ada di dalamnya.Disini digunakan kata City (kota) untuk merujuk kepada kota sebagai pusat dari sebuah negara atau wilayah, dimana suatu kehidupan berada(Pemerintahan, perdagangan, pendidikan, kesehatan, pertahanan, dll)Demikian juga dengan pusat pemukiman penduduk dimana jumlah penduduk di kota relatif lebih baanyak dibanding wilayah lainnya (misal desa/subkota).Kota menjadi daya tarik orang untuk menetap. Di Indonesia sendiri, urbanisasi mengacu kepada perpindahan masyarakat dari desa ke kota untuk memperoleh penghidupan(kerja) maupun pendidikan.Sedangakn Cloud Computing adalah  adalah gabungan pemanfaatan Teknologi Komputer (Komputasi) dan pengembangan berbasis internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut,awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a services) sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet ("di dalam awan")  tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di Internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
Penyedia komputasi awan menawarkan jasa mereka sesuai dengan beberapa model dasar:

Infrastructure as a Service (IaaS)

Infrastructure as a Service adalah layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat diinstal sistem operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan. Keuntungan layanan IaaS ini adalah tidak perlu membeli komputer fisik sehingga lebih menghemat biaya. Konfigurasi komputer virtual juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Misalkan saat storage hampir penuh, storage bisa ditambah dengan segera. Perusahaan yang menyediakan IaaS adalah Amazon EC2, TelkomCloud dan BizNetCloud.

Platform as a Service (PaaS)

Platform as a Service adalah layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi yang mereka buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform. Contoh penyedia layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows Azure.

Software as a Service (SaaS)

Software as a Service adalah layanan komputasi awan dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi yang telah disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi tersebut. Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail, yahoo dan outlook sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah twitter, facebook dan google+. Keuntungan dari layanan ini adalah pengguna tidak perlu membeli lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya membutuhkan perangkat klien komputasi awan yang terhubung ke internet. Ada juga aplikasi yang mengharuskan pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses aplikasi yaitu Office 365 dan Adobe Creative Cloud.

source image : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3c/Cloud_computing_layers.png

Dengan kedua konsep ini akan memudahkan para pengguna internet dan para pekerja pekerja di kota menjadi mudah untuk bertukar informasi dan data, terlihat sekali banyak perubahan yang terjadi setelah munculnya Cloud Computing dan penerapan konsep Smart City yang asalnya hanya menggunakan masing masing komputer dan sulit untuk berbagi data antara komputer satu dengan komputer yang lain, kini dengan munculnya konsep tersebut makin memudahkan para pengguna komputer berbagi data dan informasi melalui Internet, pengguna sudah sangat dimanjakan agar mempermudah pengiriman data, dengan kata lain kita bisa menggunakan file orang lain dengan cara share dan kita pun bisa share file yang kita miliki, selain itu kita bisa menggunakan hardware lain selain Komputer untuk mengolah data tersebut ,seperti gambar dibawah ini :














Source image : http://www.commerce.gov/sites/default/files/imagecache/custom_crop_350x230/images/2011/february/cloud_computing3.jpg

Gambar di atas melambangkan bahwa semua platform yang menggunakan internet bisa mengakses Cloud Computing seperti yang sudah dibahas di atas.
maka yang jadi pertanyaannya adalah dimana data data kita disimpan?
dengan konsep Cloud Computing dan ini data disimpan pada suatu storage yang sangat besar yang memungkinkan data data dapat ditampung dan dapat dibagikan kepada orang lain ataupun data yang rahasia bisa kita simpan dan tidak dibagikan kepada orang lain.
Jika dibandingkan dengan storage yang kita miliki berupa harddisk, flashdisk dan lain-lain Cloud Computing lebih aman dibandingkan media media yang kita gunakan saat ini, karena data yang disimpan tidak akan hilang sampai kapanpun, berbeda dengan harddisk yang kita gunakan, bisa saja harddisk mengalami bad sector dan data yang berada di dalamnya tidak bisa diselamatkan, pada akhirnya kita harus memulai dari awal untuk pengumpulan data data yang sebelumnya sudah hilang.
Untuk pencegahan seperti kasus berikut kita bisa menggunakan fasilitas Cloud Computing dengan cara Upload dan mem-Backup file file yang berada pada harddisk kita agar jika terjadi hal yang tidak di inginkan kita dapat mengambil file nya kembali pada Storage CLoud.
Dengan Metode yang diterapkan oleh Smart City atau Kota Pintar ini kita tidak akan kecolongan lagi dengan kehilangan file dan lain lain, sehingga perusahaan perusahaan besar di perkotaan sangat baik jika menggunakakn teknologi Cloud Computing ini.



Source :
Buku Smart City Cloud Computing
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
Mata kuliah : Pengembangan Teknologi Media dan Digital 
I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
ITB
( Nama : Andre Octavianus & NIM : 1312006 ) 

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More